Selasa, 05 Juli 2011

My Own Fiction (Two)


Senang..
Ah tidak aku tetap merasa kesepian, tetapi… Sedikit senang? Ah tidakk aku kacau semenjak mengenalnya! Padahal saat dulu aku biasa-biasa saja kok, kenapa sekarang seperti ini…
Bayangkan saja, dari saat terakhir aku bertemu dengannya, aku jadi sering menginap di rumah nenek. Aku selalu betah diam di depan jendela! Gila bukan? Bayangkan orang yang tak bisa diam sepertiku DIAM ?! Dunia sudah kacau…
Pokoknya hari ini aku harus menyapanya! Ya.. harus kuakui setiap kali aku diam di depan jendela untuk menunggunya sih… Tapi aku  belum berani memanggilnya. Harus! Aku harus berani hari ini! Aku haru.. AH DIA LEWAT!
“Myungsoo?”
Sepertinya ia mendengarku.
"Myungsoo, kau kah itu?"
Aish masa aku tidak terlihat sih. Kuputuskan untuk keluar.
"Myungsoo!"

"Hexu? Kenapa kau ada disini?"

Aish bukankah sudah pernah kukatakan rumah nenekku dekat sini?
"Rumahku di ujung jalan ini, tidak begitu jauh dari rumahmu."

Ia menganggukkan kepalanya. "Bagaimana kau tahu? Rumahku.."

"Eh? Aku sering memperhatikanmu lewat sini dan pulang. hehehe, maaf ya. Aku seperti stalker ya?" Reflek kujulurkan lidahku.  Aku berani bertaruh ia pasti menganggapku orang aneh.

Ia tersenyum, wajahnya benar-benar tampan disinari oleh sinar matahari yang perlahan tenggelam..

"Lebih baik kau pulang. Seorang yeoja tidak boleh berada di luar malam-malam begini."

Ah benar juga. Aku menganggukkan kepalaku. "Iya! Tadi aku cuma pergi untuk membeli obat salep untuk nenek.",
Oh iya seingatku tadi aku melihat mobil ayahnya keluar. "Bukankah rumahmu kosong? Ayahmu baru pergi tadi. Aku mendengar suara mobil."

“Sudah biasa."
Yah… senyum tulusnya tergantikan senyum yang tidak enak di lihat. Tidak enak kan jika ia makan sendiri? Kutarik dirinya menuju rumah nenekku.

"Hei hei! Kenapa?"

Masih bertanya juga? Ya ampun. "Ayo makan malam sama-sama di rumahku!"

"Aku sudah biasa makan sendirian! Ada mi instan kok!"

Mi instan? Dasar tidak sayang umur. "Ani, ayolah, sekali saja!"
Akhirnya ia pun pasrah ditarik olehku. Hehehe sepertinya aku berbakat dalam soal memaksa.

"Mashita!" Teriakku setelah menghabiskan makanan yang dibuatkan nenek.

"Hei! Jangan teriak-teriak di meja makan!"

"Ups. Mian." Ih ternyata dia galak juga ya. Ah sekarang waktunya untuk mencucinya~!

Aku pun mencuci peralatan makan yang telah kami gunakan dan tentu saja, bersenandung. Kulihat sekilas sepertinya Myungsoo-oppa dan nenek sedang mengobrol. Ah sudah! Sekarang waktunya nenek untuk tidur!
Kuselimuti nenek dengan sweater dan membantu nenek berdiri.  "Ayo nek, aku antar tidur."

"Sudah mau tidur? Err lebih baik aku pulang ya, sini aku bantu."

Errr, ia memang baik sih.. Ia membantuku membawa nenek sampai nenek berbaring di tempat tidurnya.

"Akur-akur ya dengan Hexu."

“Iyaaa!” Aku tersenyum. Kucium dahi nenekku dan mematikan lampunya. Aku dan Myungsoo-oppa pun keluar dari kamar nenek.

"A.. Aku.."

Kulihat ia berbalik ke arahku.

"Aku harus pulang sekarang."

Yah, kukira ia akan mengatakan apa. "Gamsahamnida oppa. Berkat Myungsoo-oppa aku dan nenek tidak merasa kesepian."

“Sungguh?”

Kuanggukkkan kepalaku. Aku pun membukakan pintu untuknya dan menemaninya sampai pintu depan, ia sangat baik. Ia bahkan mengingatkanku untuk mengunci pintu dan tidur yang cukup. Ia sangat… hangat…

Setelah ia pergi aku pun mulai mengurus membersihkan ruangan yang ada di rumah nenek, mengapa aku melakukannya malam-malam? Jawabannya mudah saja. Tidak ada kerjaan. Kumulai dari ruang tamu, kubersihkan semuanya tanpa ada debu yang tersisa!
Setelah itu aku pun beranjak untuk ke lantai 2 membersihkan ruangan yang ada di sana. Kulangkahkan kakiku di tangga kayu milik nenekku ini. Di anak tangga yang terakhir entah mengapa aku merasa pusing yang amat … menyiksa…

...H.. He.. Xu?

“MYUNGSOO-OPPA?”
… Babo Hexu kau mulai ngaco lagi deh… Tapi kenapa ya perasaanku tidak enak..

tobecontinued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar